23.1 C
Pandeglang

Momentum Wisuda, MA Nurul Hidayah Bojonegara Kembali Launching Buku

Published:

Serang, tirasbanten.id – Gerakan literasi terus digalakkan demi memperbaiki indeks literasi di Indonesia. Bahkan sudah banyak sekolah yang mulai sadar pentingnya meningkatkan literasi dengan mengaktifkan gerakan literasi sekolah atau madrasah.

Begitu pun dengan MA Nurul Hidayah Bojonegara, Kabupaten Serang salah satu sekolah yang terus eksis lewat gerakan literasi madrasahnya. Tahun ini kembali melaunching buku karya guru dan siswa pada Rabu, (12/6/2024).

Launching ini dilaksanakan secara sederhana disela-sela kegiatan penlepasan siswa MA, MDTA serta RA Nurul Hidayah.

Hadir pada kesempatan tersebut Pengawas Rumpun MTs-MA dan Pengawas Rumpun RA-MI Kementerian Agama Provinsi Banten, Kepala desa Lambangsari serta tamu undangan lainnya.

Kepala MA Nurul Hidayah, Imadul Huda mengungkapkan kebanggaannya karena hal ini merupakan tradisi di sekolahnya.

“Saya merasa bangga dengan kembali launchingnya buku karya siswa dan guru ini. Saya berharap gerakan literasi madrasah disekolah ini terus menyala lewat karya-karya terbaik dari guru dan siswanya ,” kata Imadul Huda saat ditemui disela-sela acara.

Pada tahun ini, MA Nurul Hidayah Bojonegara melaunching 11 judul buku. Dari 11 buku, 8 diantaranya merupakan karya tunggal alias novel. Dan 3 lainnya merupakan antologi cerpen. Seperti biasanya, buku-buku yang dilaunching tersebut tidak dicetak terbatas untuk lingkungan sekolah saja, namun juga bisa diedarkan ke publik, karena buku ini dilengkapi dengan izin edar penjualan buku.

“Kita punya misi, lulusan sekolah kita harus sudah berani berkarya. Karena jika tidak dibiasakan sejak usia sekolah, maka mental untuk berani mempublikasikan karya tidak akan terasa. Untuk itu kami akan membimbing para siswa untuk percaya diri dalam berkarya dibidang apapun,. Termasuk dalam membuat karya tulis seperti buku ini,” tambahnya.

Pembina Gerakan Literasi Madrasah Suherman atau yang dikenal dengan nama pena Leo Ikals mengatakan bahwa diera digital ini para siswa harus berani menjadi seorang kreator.

“Kalau hari ini kamu baca buku karya orang lain, esok hari kamu harus buat buku karyamu sendiri. Kalau hari ini kamu suka nonton film, esok lusa buatlah filmmu sendiri. Jadi seorang kreator, bukan pengekor. Ini era digital, siapapun punya kesempatan untuk bersinar. Untuk itu jangan takut berkarya,” ujar Suherman yang juga merupakan guru yang aktif dalam dunia kepenulisan.

Ia juga menambahkan tradisi menulis ini adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan literasi baca tulis di negeri ini.

“Kenapa kita lebih fokus membiasakan menulis daripada membaca? Ibaratkan sebuah pistol, membaca adalah peluru. Artinya saat kita membiasakan menulis, maka secara tidak langsung kita pun akan terdorong untuk membaca. Karena bagaimana kita akan menembak kalau tidak ada peluru?” Tutupnya.

Selain launching buku, dalam momen wisuda kali ini yayasan pendidikan Islam Nurul Hidayah Bani Rijah meresmikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang akan aktif mulai ajaran 2024/2025 ini. (Leo/Red)

Artikel terkait

Artikel terkait