Pandeglang, tirasbanten.id – Transparansi perekrutan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Patia, dipertanyakan oleh warga setempat. Mereka meminta proses rekrutmen yang demokratis dan terbuka untuk memastikan keadilan serta tidak adanya diskriminasi.
Warga mendesak pemerintah desa membuka proses seleksi secara transparan agar semua masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk bergabung dengan Kopdes Merah Putih. Dengan keterbukaan, warga dapat memantau proses rekrutmen dan memastikan keputusan yang diambil tidak memihak.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, sebelumnya menyatakan optimisme tentang kesuksesan Kopdes Merah Putih di kawasan tersebut. Namun, transparansi dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan dinilai penting untuk membangun kepercayaan dan keberhasilan program.
“Kami selaku warga Desa Simpang Tiga yang memiliki antusiasme tinggi untuk ikut andil dalam menyukseskan program yang direncanakan oleh Presiden Republik Indonesia sangat merasa kecewa karena tidak ada keterbukaan rekrutmen dari pihak desa. Hal ini menunjukkan tidak adanya demokrasi bagi masyarakat umum dan tidak ada kesempatan bagi warga lainnya,” ungkap Iim Mukhoiri Adhan.
“Harapan kami, pemerintah Desa Simpang Tiga memberikan kesempatan untuk masyarakat pada umumnya, karena ruang terbuka untuk ikut andil dalam proses program Kopdes Merah Putih sangat membantu dalam memberikan ruang belajar bagi anak muda dan masyarakat. Jangan sampai nepotisme terus dijadikan budaya,” tutup Iim. (Jee/Red)