Serang, tirasbanten.id — Smartfren Community (SFCom) Kabupaten Serang bersama Teman Pintar Indonesia kembali menggelar Content Creator Academy untuk mendorong lahirnya kreator lokal yang kreatif, kompetitif, dan mampu memanfaatkan platform digital sebagai sumber penghidupan yang berkelanjutan.
Rangkaian workshop ini digelar dalam dua sesi: “Racikan Rahasia Konten yang Menarik” pada 4 Juni 2025, dan “Seni Monetisasi Konten di Era Digital” pada 11 Juni 2025, bertempat di Gedung PGRI Puloampel, Kabupaten Serang. Kegiatan ini diikuti puluhan pelajar, mahasiswa, dan pemuda lokal, serta didukung oleh XL Smart, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang.

Leader Smartfren Community, Leo Ikals, menekankan bahwa komunitas digital bukan sekadar tempat berkumpul, tetapi ruang untuk belajar, berkembang, dan saling menguatkan.
“Di era digital, komunitas menjadi kunci perkembangan individu dan kolektif. Content Creator Academy adalah ruang untuk bertumbuh bersama,” ujarnya.
Head of Corporate Communication & CSR XL Smart, Dani M. Akhyar, menyampaikan bahwa kreativitas digital harus diarahkan menjadi peluang ekonomi nyata.
“Digital bukan lagi masa depan, melainkan masa kini. Anak muda perlu disiapkan agar bisa mengelola kreativitas mereka menjadi penghasilan yang berkelanjutan,” tegasnya.
Workshop ini mendapat dukungan dari Dinas Kominfo Kabupaten Serang. Kepala Bidang Komunikasi Informasi Publik, Jajuli, menyebut kegiatan ini sejalan dengan misi pemerintah daerah dalam mendorong literasi digital hingga ke tingkat desa.
“Konten kreatif yang positif adalah kunci penyebaran informasi yang sehat. Pemerintah sangat mendukung kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, Janjusi, menggarisbawahi pentingnya pelatihan seperti ini sebagai bagian dari pendidikan berbasis keterampilan abad ke-21.
“Pelatihan semacam ini sangat penting. Ini bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pemberdayaan pemuda di daerah,” tuturnya.
Sesi utama diisi oleh Widi Azka, content creator asal Banten yang telah membangun personal brand digital dengan sukses. Ia membagikan strategi teknis dan strategis dalam membuat konten, mulai dari teknik produksi, editing, hingga strategi publikasi dan monetisasi.
“Jangan tunggu sempurna. Mulailah dari yang ada dan terus konsisten. Kuncinya ada pada tiga detik pertama—buat hook yang kuat agar penonton tertarik,” ujar Widi.
Ia juga memberikan tips waktu unggah terbaik (pukul 11.00, 15.00, dan 19.00) serta membuka wawasan tentang potensi penghasilan dari afiliasi, endorsement, hingga program kemitraan digital.
Salah satu peserta, Susi Apriyani, siswi MAS Nurul Hidayah Bojonegara, mengaku mendapatkan banyak ilmu baru.
“Saya baru mulai belajar jadi content creator. Di sini saya belajar cara membuat konten dari dasar sampai bisa menghasilkan uang. Sangat bermanfaat,” katanya.
Sebagai penutup program, peserta akan mengikuti kompetisi “Si Paling Ngonten”, dengan total hadiah Rp3 juta dan kesempatan bergabung dengan squad content creator brand ternama.
Smartfren Community berharap program ini dapat terus menjadi wadah yang memberdayakan generasi muda, sekaligus mendorong terciptanya ekosistem digital yang inklusif, kreatif, dan berdampak positif bagi masyarakat. (Jee/Red)