Kabupaten Serang, tirasbanten.id – Dalam rangka memperingati hari ibu, Smartfren Community Kabupaten Serang berkolaborasi dengan Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Serang serta Gerakan literasi dari SMKN 1 Pulo Ampel dan MAS Nurul Hidayah Bojonegara mengadakan diskusi literasi dengan menghadirkan dua narasumber yakni Fitri Amaliyah seorang pengarang buku novel Fiil Mudhoriik dan Widiyah Penulis novel Fluida Rasa yang bernama Widiyah di SMKN 1 Puloampel Kabupaten Serang pada, Senin (23/12/2024).
Leo Ikals selaku Leader Smartfren Community Kabupaten sekaligus ketua GPMB Kabupaten Serang mengatakan bahwa perempuan harus berdaya, salah satunya adalah dengan cara menulis atau membuat karya sebuah buku, atau menjadi seorang penulis.
“Lewat momen hari ibu ini kita ingin mengajak kepada para perempuan dimanapun untuk bisa berdaya, salah satunya adalah dengan menulis buku. Kenapa menulis? Karena menulis dapat memberikan banyak manfaat, seperti Meningkatkan kesejahteraan mental, Memicu kreativitas individu, Membuka bakat terpendam seseorang, Meningkatkan keterampilan individu dalam mencari solusi, Menumbuhkan rasa syukur individu.” Tutur Leo Ikals dalam Sambutannya.
Selain itu, Leo Ikals juga menyampaikan acara ini adalah sebagai langkah awal untuk memberikan motivasi guna anak muda di Kabupaten Serang untuk dapat dapat mengembangkan kemampuan dan kualitas menulis sehingga mendapat menelusuri karya-karya berkualitas.
“Kegiatan ini juga merupakan awal langkah kita dari Smartfren Community dan GPMB Kabupaten Serang untuk bisa mencetak penulis-penulis muda melalui kelas-kelas menulis yang intensif di tahun 2025.” Kata penulis Berdaya Lewat Menulis ini.
Dani Akhyar selaku Head of Head of Corporate Communications & CSR Smartfren dan ketua III PP GPMB Nasional mengatakan bahwa program ini sejalan dengan visi besar Smartfren sebagai garda pertumbuhan ekonomi serta implementasinya dalam program bunda pintar.
“Pada program Bunda Pintar ini kami sudah jalan di berbagai wilayah dan berfokus pada kegiatan pemberdayaan perempuan dalam multi perannya sebagai ibu rumah tangga, istri dan warga masyarakat aktif dalam berbagai profesinya. Peran Bunda Pintar di era digital sangat vital dalam mendukung terwujudnya keluarga cerdas. Terlebih seorang perempuan, khususnya seorang ibu merupakan inti penggerak literasi keluarga.”
Sementara itu, acara berlanjut dengan materi dari Widiyah, setidaknya ada beberapa tips baik itu dalam berkarya maupun berdaya.
“Untuk bisa berkarya maka harus konsisten membaca, mengikuti berbagai kelas, atau seminar dan sejenisnya, dan yang terakhir tentunya harus produktif menulis. Selanjutnya bila ingin berdaya maka langkah yang harus dilakukan yakni memperbanyak relasi, rajin promosi dan jangan pernah bosan mencari tahu konten terkini.” Papar Widiyah dalam penyampaian materinya.
Begitupun dengan Fitri Amaliyah, selain membahas buku novel karangannya yang berjudul Fiil Mudhoriik juga memberikan motivasi khususnya bagi para perempuan untuk bisa berkarya, karena wanita jangan bangga dengan kecantikannya, jangan bangga dengan yang sifatnya sementara, tapi harus berkarya agar bermanfaat bagi orang lain. Contohnya dengan cara produktif menulis.
“Menulis itu jati diri bagi seorang wanita. Terbukti dengan banyaknya penulis-penulis terkenal dan bermunculan dari kaum wanita. Ini merupakan sebuah kemajuan yang patut diapresiasi dan perlu kita contoh dari berkarya menjadi berdaya dan bisa sukses didunia karir kepenulisan.” Jelas Fitri Amaliyah.
Sebelum acara ini ditutup, para peserta dan narasumber saling berdiskusi lewat sesi tanya jawab sehingga terciptanya komunikasi interaktif. Hal ini diharapkan para peserta dapat memahami dan dapat mempraktekkan materi yang telah dijelaskan atau disampaikan oleh kedua pemateri tersebut. (Red)