Pandeglang, tirasbanten.id – Angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pandeglang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2024 tercatat mencapai 39 kasus. 39 kasus tersebut terdiri atas 31 korban anak dan 8 korban perempuan. Adapun korban kekerasan seksual paling tinggi berjumlah 31 orang, fisik 3 orang, TPPO 1 orang, dan KDRT 4 orang. ada beberapa faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, salah satunya adalah peran orang tua yang tidak memperhatikan pergaulan anaknya. pelaku kekerasan mayoritas merupakan orang terdekat korban.
Pentingnya upaya pencegahan, dalam hal ini mahasiswa KKN Kelompok 07 Kampus STAI – STKIP Babunnajah adakan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak kepada orang tua, masyarakat dan remaja di desa Kawoyang Kecamatan Carita Pandeglang Banten pada Minggu, (02/02/2025).
Kegiatan ini dihadiri antusias oleh pemerintah desa kawoyang, remaja dan masyarakat setempat yang hadir dalam kegiatan sosialisasi
Ketua pelaksana program Nyimas Nuraini mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk menanggulangi dan mencegah adanya korban selanjutnya.
“Kegiatan ini merupakan upaya menyadarkan orang tua betapa pentingnya untuk mengontrol perempuan dan anak terkhusus di desa kawoyang, semoga program sosialisasi yang kami berikan kepada masyarakat dapat bermanfaat sebagai upaya pencegahan” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Desa Kawoyang Asna bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa kkn Babunnajah ini sangat penting dan apresiasi kami sebagai bagian dari pemerintahan desa dan masyarakat.
“Apresiasi kami sampaikan terhadap mahasiswa KKN kelompok 07 Babunnajah atas kegiatan ini dalam upaya menyadarkan masyarakat atas pentingnya pencegahan dan meminimalisir adanya korban selanjutnya, semoga program program mahasiswa di desa kami dapat terasa dan bermanfaat untuk masyarakat kami”. Ucapnya.
Dalam menyampaikan materinya Ahmad Subhan selaku Dosen/praktisi sosial dan juga ketua Pandeglang Care Movement menyampaikan bahwa pentingnya kita pencegahan sejak dini. dan sosialisasi adalah salah satu pencegahan bentuk promotif dan preventif dalam upaya perlindungan perempuan dan anak.
“Dari beberapa kejadian dan sudah terlewati, saya mengajak kepada masyarakat untuk sama-sama ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan ini dimulai dari diri kita sendiri, kerabat, lingkungan terdekat dan lainnya. Jangan ragu dan takut untuk melaporkan jika terjadi hal demikian. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati”. Ucapnya.
Sementara itu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Wawan Setiawan mengatakan tujuan Mahasiswanya melakukan kkn adalah salah satunya adalah untuk mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada masyarakat atas dengan baik mahasiswa kami, dan berharap semoga kehadiran mahasiswa dan program yang dilaksanakan disini dapat berdampak baik dan bermanfaat bagi masyarakat, harapan kami juga semoga pemerintah dapat terus meningkatkan upaya untuk mencegah terjadinya korban selanjutnya”. Tutupnya Wawan Setiawan selaku DPL KKN Babunnajah. (Jee/Red)