Serang, tirasbanten.id – Dalam dunia ketenagakerjaan yang terus berkembang, sosok Septo Kalnadi muncul sebagai pemimpin yang tidak hanya menjalani karir di birokrasi, tetapi juga membawa perubahan yang signifikan. Buku biografinya yang akan segera diluncurkan, “Septo Kalnadi: Menelusuri Jejak Karya, Perjalanan, dan Pemikiran”, mengungkap kisah inspiratif seorang birokrat dengan integritas dan dedikasi tinggi.
Ditulis oleh Eko Supriatno, akademisi Universitas Mathla’ul Anwar Banten, buku ini lebih dari sekadar perjalanan hidup pribadi. Ini adalah gambaran mendalam tentang pemikiran dan kebijakan-kebijakan Septo Kalnadi yang berfokus pada kesejahteraan pekerja, pemberdayaan ekonomi, dan menciptakan hubungan harmonis antara pengusaha dan pekerja di Provinsi Banten.
Buku ini mengajak pembaca melihat lebih jauh dari sekadar tugas birokrasi. Di dalamnya, kita diajak menyelami cara berpikir seorang pemimpin yang tidak hanya memikirkan keuntungan jangka pendek, tetapi juga keadilan sosial dan pembangunan berkelanjutan. Setiap kebijakan yang dihasilkan tidak hanya berdampak sesaat, tetapi memberi makna mendalam dalam kehidupan sosial-ekonomi masyarakat.
Lebih menarik lagi, pemikiran-pemikiran Septo Kalnadi memberikan dampak nyata. Kebijakan-kebijakan yang berpihak pada hak pekerja dan upaya memajukan ekonomi lokal menjadikan ketenagakerjaan lebih manusiawi dan berkeadilan. Buku ini menjadi bacaan wajib bagi siapa saja yang ingin belajar bagaimana pemimpin bisa membentuk ekosistem sosial yang lebih baik.
Melalui buku ini, pembaca diundang untuk merenung, belajar, dan terinspirasi oleh kisah hidup seorang birokrat yang tidak hanya menjalankan tugas, tetapi juga berjuang untuk kesejahteraan masyarakat. Buku ini mengajarkan kita bahwa setiap tindakan, sekecil apapun, bisa menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami perjalanan hidup seorang Septo Kalnadi yang penuh makna. Buku ini segera hadir dan siap menyentuh hati serta pikiran para pembacanya.
Kisah Perjalanan yang Menginspirasi
Buku ini dibagi dalam tiga bagian utama yang menggambarkan perjalanan dan pemikiran Septo Kalnadi dalam dunia ketenagakerjaan.
Bagian pertama mengisahkan latar belakang hidup dan karir beliau, dari akar rumput di Provinsi Banten hingga perjalanan beliau yang menginspirasi sebagai birokrat. Dalam bagian ini, pembaca akan menemukan cerita tentang bagaimana Septo berupaya menciptakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan pekerja serta tantangan besar yang dihadapi dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan di Banten.
Bagian kedua mengangkat tema transformasi ketenagakerjaan yang terjadi di bawah kepemimpinan Septo. Mulai dari pengupahan yang lebih adil, perlindungan hukum bagi pekerja, hingga langkah konkret dalam menciptakan kesempatan kerja yang lebih merata di Banten, bagian ini memberikan wawasan mendalam tentang perubahan besar yang terjadi dalam sektor ketenagakerjaan.
Di bagian ketiga, buku ini fokus pada perlindungan dan kesejahteraan pekerja, isu yang selalu menjadi perhatian utama Septo Kalnadi. Kebijakan inovatif yang diterapkan untuk memastikan pekerja mendapatkan haknya, serta perlindungan di era digital dan industri 4.0, menjadi sorotan utama dalam bab ini.
Setiap bagian mengajak pembaca untuk melihat bagaimana pemikiran dan kepemimpinan Septo Kalnadi telah memberikan dampak nyata bagi dunia ketenagakerjaan, menciptakan perubahan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Penghargaan dan Ulasan dari Tokoh Terkenal
Buku ini tidak hanya menarik perhatian mereka yang terlibat dalam dunia ketenagakerjaan, tetapi juga mendapat pengakuan dari berbagai tokoh terkemuka. Firman Candra, seorang pengacara dan advokat, mengatakan bahwa buku ini memberikan wawasan mendalam tentang kebijakan dan tata kelola pemerintahan yang efektif. Menurutnya, ini adalah bacaan wajib bagi siapa saja yang ingin memahami kepemimpinan yang berkomitmen dan efektif.
Eden Gunawan, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Provinsi Banten, juga memberikan apresiasi tinggi pada karya ini. “Buku ini luar biasa! Eko Supriatno berhasil menggali perjalanan, karya, dan pemikiran Septo Kalnadi dengan sangat tajam. Sebagai birokrat, integritas dan dedikasinya patut dicontoh,” ujarnya.
Kedua ulasan ini memperkuat betapa pentingnya buku ini, tidak hanya sebagai karya biografi, tetapi juga sebagai sumber inspirasi bagi para pemimpin dan pembaca yang ingin belajar tentang komitmen, integritas, dan kepemimpinan yang efektif.
Menjadi Inspirasi untuk Generasi Muda
Buku ini tidak hanya untuk kalangan birokrat atau pekerja, tetapi juga untuk generasi muda yang ingin belajar tentang komitmen dan integritas dalam menjalankan tugas negara. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Banten, berharap buku ini bisa memberi inspirasi dan motivasi, terutama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk lebih memahami pentingnya integritas dan etika dalam kepemimpinan.
Selain itu, buku ini juga berfungsi sebagai sarana pendidikan bagi generasi mendatang, agar mereka bisa mencatat jejak langkah pemimpin-pemimpin berdedikasi tinggi, seperti yang ditunjukkan oleh Septo Kalnadi. Setiap halaman mengajak pembaca untuk merenung, belajar, dan melihat bagaimana kepemimpinan yang berintegritas dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.
“Septo Kalnadi: Menelusuri Jejak Karya, Perjalanan, dan Pemikiran” lebih dari sekadar biografi. Ini adalah karya monumental yang wajib dibaca oleh siapa saja yang ingin memahami dunia ketenagakerjaan, kepemimpinan yang berbasis integritas, dan pentingnya kolaborasi dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. Dengan 288 halaman penuh kisah inspiratif, buku ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi para pemimpin masa depan dalam mengelola birokrasi dan ketenagakerjaan secara efektif dan berkeadilan.
Peluncuran buku ini akan segera digelar dan diharapkan bisa menginspirasi banyak orang. Acara launching dan bedah buku juga akan dilaksanakan di kampus-kampus seperti Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), Universitas Mathla’ul Anwar Banten (UNMA Banten), Universitas Serang Raya (UNSERA), Universitas Bina Bangsa, dan perpustakaan se-Banten. Semoga buku ini bisa mendorong generasi muda untuk terus berkarya, berkontribusi, dan membawa perubahan positif di masyarakat.
Seperti yang dikatakan Paulo Coelho, “Kekuatan seorang pemimpin terletak pada kemampuan untuk menginspirasi.” Buku ini adalah contoh nyata bagaimana seorang pemimpin bisa memberi inspirasi lewat dedikasi dan kerja kerasnya. (Red/As)