Pandeglang, tirasbanten.id – Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten bersama mahasiswa Kukerta Tematik Keuangan Digital QRIS UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten menyelenggarakan kegiatan Onboarding Merchant QRIS dan QRIS Experiencepada Senin, 11 Agustus 2025, di Aula Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang. Acara ini merupakan upaya strategis untuk memperluas adopsi sistem pembayaran digital di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kegiatan ini dihadiri oleh 120 pelaku UMKM, perwakilan BI Provinsi Banten, aparatur kecamatan, perwakilan Bank BRI, serta mahasiswa kukerta tematik QRIS Kelompok 6 dan 7. Tujuannya adalah membekali pelaku usaha dengan pemahaman dan keterampilan menggunakan QRIS melalui pelatihan langsung. Peserta diajak memahami manfaat transaksi non-tunai, mulai dari efisiensi waktu, keamanan pembayaran, hingga peluang perluasan pasar.
Perwakilan BI Provinsi Banten menegaskan bahwa transformasi digital sudah menjadi kebutuhan mendesak. “Dengan QRIS, UMKM bisa lebih kompetitif di era modern, meningkatkan layanan, dan memperluas jangkauan pemasaran,” ujarnya.
Sesuai tema QRIS Experience, peserta diajak mempraktikkan transaksi langsung dengan memindai kode QRIS senilai Rp1, yang kemudian bisa ditukar dengan segelas kopi dari BI Provinsi Banten. Antusiasme peserta, terutama pelaku UMKM, terlihat tinggi karena pengalaman ini dinilai unik dan interaktif.
Kegiatan ini juga dihadiri UMKM yang sebelumnya telah dibantu mahasiswa kukerta tematik QRIS dalam pembuatan kode QRIS. Selain itu, banyak UMKM yang belum memiliki QRIS turut berpartisipasi, sehingga BI Provinsi Banten memfasilitasi pendaftaran langsung. Kelompok 7 kukerta tematik QRIS sendiri telah berhasil mendampingi 60 UMKM di Kecamatan Ciruas, mencakup 8 desa: Citerep, Gosara, Pulo, Kadikaran, Pelawad, Bumijaya, Ranjeng, dan Keserangan. Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan BI Provinsi Banten sebagai fasilitator utama.
Sekretaris Camat Ciruas, Saati Sauqoh, S.Pd., M.Si., menyambut positif inisiatif ini. “Saya sangat mengapresiasi Kukerta Tematik QRIS karena masyarakat Ciruas perlu pemahaman mendalam tentang digitalisasi. Pernah suatu ketika saya ingin berbelanja di mall tetapi tidak bisa menggunakan uang tunai—harus pakai QRIS. Contohnya di Mall Karawaci, semua transaksi sudah non-tunai. Mau bayar pakai uang cash segepok pun tidak bisa,” tuturnya.
Claudia Hapsari Priyono, Analis Junior Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran BI Provinsi Banten, memaparkan materi seputar QRIS, mulai dari pengertian, cara kerja, manfaat bagi UMKM, hingga panduan penggunaannya. Ia menekankan bahwa syarat utama menggunakan QRIS hanyalah smartphonedan akses internet.
Sementara itu, perwakilan Bank BRI menyatakan bahwa QRIS adalah metode pembayaran yang aman, mudah, dan menguntungkan bagi bisnis.
Melalui kolaborasi antara BI Provinsi Banten, perguruan tinggi, dan pemerintah daerah, kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat digitalisasi ekonomi, khususnya di Kecamatan Ciruas. BI Provinsi Banten optimistis bahwa UMKM di wilayah ini akan semakin berkembang dan siap menghadapi tantangan ekonomi digital di masa depan. (Ham/Red)