30.7 C
Pandeglang

Antrean Panjang di SPBU Picung Diduga Akibat Pembelian BBM Subsidi Pakai Jerigen

Published:

Pandeglang, tirasbanten.id — Fenomena pembelian bahan bakar jenis Pertalite menggunakan jerigen yang marak terjadi di SPBU Picung mendapat sorotan tajam dari sejumlah tokoh masyarakat. Salah satunya adalah Panji Mas, tokoh muda sekaligus pemerhati kebijakan publik asal Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang pada Selasa, (10/06/2025).

Menurutnya, pembelian Pertalite dalam jumlah besar menggunakan jerigen tanpa pengawasan yang ketat berpotensi membuka ruang praktik penimbunan, penyalahgunaan subsidi, hingga merugikan konsumen lain yang mengantre secara normal menggunakan kendaraan.

“Kita tentu tidak anti terhadap warga yang membeli BBM untuk keperluan usaha mikro atau pertanian, tetapi harus ada aturan main dan pengawasan yang tegas. Jangan sampai SPBU berubah fungsi seperti depot liar dan merugikan masyarakat luas,” tegas Panji Mas dalam keterangannya kepada media, Selasa (10/6).

Ia juga mendesak pihak SPBU agar lebih selektif dalam melayani pembelian dengan jerigen, serta meminta aparat penegak hukum dan Pertamina untuk turun tangan memantau distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran.

“Kami mendorong adanya regulasi lokal, atau setidaknya prosedur pengawasan rutin. Jika dibiarkan, bisa terjadi penyimpangan dan menimbulkan kecemburuan sosial,” tambahnya.

Kritik ini mencuat setelah beberapa warga mengeluhkan panjangnya antrean kendaraan di SPBU, yang kerap disebabkan oleh oknum pembeli dengan jerigen dalam jumlah besar. Selain menghambat pelayanan, praktik ini juga menimbulkan pertanyaan publik terkait ke mana sebenarnya BBM tersebut disalurkan.

Dirinya berharap, masukan dari masyarakat tidak dianggap angin lalu. Ia mengingatkan bahwa pengelolaan energi bersubsidi adalah bagian dari tanggung jawab moral dan hukum.

“Kami ingin Picung tetap tertib, aman, dan adil. Jangan ada permainan BBM. Kalau dibiarkan, nanti rakyat kecil yang jadi korban,” pungkasnya. (Jee/Red)

Artikel terkait

Artikel terkait